Kiai Muhammad Mughits Tidak Setuju Dengan Penutupan Masjid Apalagi Di Bulan Ramadlan

Hassan Sojo ::. Kiai Muhammad Mughits Tidak Setuju Dengan Penutupan Masjid Apalagi Di Bulan Ramadlan
Masjid sekarang ini disuruh untuk ditutup dengan alasan agar corona tidak menyebar, dan penutupan masjid ini menimbulkan perbedaan pendapat diantara para ulama. dan yang cukup ramai di WA ada 2 tokoh yang tidak setuju dengan penutupan masjid yang dilakukan oleh pemerintah, MUI dan juga NU ini, mereka adalah Kiai Muhammad Mughits dan juga Kiai Muhammad Najih atau KH. Muhammad Najih Maimoen Zubair atau juga dipanggil Gus Najih.

Beliau berdua sama sama ulama NU, sama sama tokoh NU, sama sama alim, sama sama tegas, sama sama mempunyai dasar yang kuat bukan asal ikut ikutan, namun walaupun begitu mereka berdua banyak mendapat kecaman dan cibiran dari orang orang yang tak sepaham dengan mereka alias dari mereka yang mempunyai pendapat masjid harus ditutup dan mereka yang setuju masjid harus ditutup.
Padahal sebenarnya tidak ada dalil yang pas dan kuat untuk menutup masjid. bahkan yang kuat dan pas malah penutupan masjid itu haram dan dhalim yang besar.

Menurut Kiai Muhammad Mughits masjid tidak boleh ditutup, dalil makan bawang tidak bisa dijadikan dalil untuk menutup masjid. orang yang makan bawang dilarang oleh Rasulullah SAW untuk shalat berjama'ah di masjid dijadikan dalil untuk menutup masjid atau sebagai dalil shalat di rumah tidaklah tepat. jika orang yang makan bawang tidak boleh ke masjid dikarenakan baunya yang bisa mengganggu orang lain, apalagi penyakit maka jelas tidak boleh. itu yang benar, namun berarti disini makna dan maksudnya ialah orang yang punya penyakit yang menular saja yang tidak boleh ke masjid, bukan orang sehat atau serta merta menutup semua masjid begitu. tutur Kiai Muhammad Mughits.

Boleh tidak ke masjid jika ada orang atau banyak orang yang mengidap penyakit menular dan memaksakan diri untuk tetap shalat di masjid, maka orang yang sehat boleh tidak ke masjid agar terhindar dari penyakit, namun yang berdosa adalah mereka yang punya penyakit menular dan tetap shalat di masjid, bukan sebaliknya dan bukan masjid harus ditutup. seharusnya NU, MUI dan pemerintah memberikan penjelasan kepada masyarakat agar mereka yang mempunyai penyakit menular agar tidak ke masjid, dan juga seharusnya pemerintah mempersiapkan tim khusus untuk mensterilkan masjid dari orang orang yang punya penyakit menular termasuk yang terjangkit virus corona.

0 komentar:

Posting Komentar